Our Cheeses Are Big Winners at the Pennsylvania Farm Show

The Pennsylvania Farm Show is the nation’s largest indoor agricultural event, featuring 12,000 competitive exhibits. This year was a ribbon winning year for Revittle, Otterbein Acres, Clover Creek…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Geraharna

Saya tidak tahu sebenarnya artinya dari geraharna. Saya menulis ini ketika menjalani semester dua karena saya menemukan ini di selipan catatan tugas kuliah.

Tapi setelah saya melihat isinya dan tulisannya kembali saya perbaiki, saya baru mengerti bahwa artinya adalah “Gerah pada gerhana” sehingga disingkat menjadi Geraharna. Saya ingat tulisan ini ditulis ketika jam kuliah , dan ini bukan puisi atau cerpen, mungkin hanya berlaku untuk saya sendiri.

Semalaman saya memikirkan tulisan ini karena saya penasaran atas dasar pemikiran apa tulisan ini saya buat. kalau saya lihat di buku catatan lama, tulisan ini tidak banyak coretan dan koreksi tapi cukup mengingatkan saya kembali. Waktu itu saya baru menjalani perkuliahan di lingkungan yang baru dan kehidupan sosial yang baru, sehingga waktu itu saya merasa cukup susah untuk beradaptasi. Saya juga cukup merasa resah waktu itu karena penolakan orang tua saya untuk bisa berkuliah di jurusan sastra yang saya inginkan.

Memang dari dulu saya suka menulis dan membaca buku sastra yang saya beli pake uang saku sendiri dan rak buku tersembunyi supaya ayah saya tidak tahu keberadaannya, karena saya pernah trauma buku sastra saya tiba-tiba menghilang dan saya tidak menemukannya lagi dan saya takut untuk bertanya.

Saya memang cukup resah waktu itu sehingga saya jarang tidur dan sering mengutuk waktu karena menjalani kehidupan yang tidak saya ikhlaskan. Malam menjadi habitat saya karena waktu itu dan sekarang juga saya hanya tidur dua sampai tiga jam seharinya, kurangnya jatah tidur saya lampiaskan pada jam perkuliahan. Dan pemikiran yang campur aduk itu selalu menghantui saya. Pemikiran yang selalu berakar dan tiada akhir, selalu melihat kedepan dan menyiapkan berbagai taktik agar saya bisa menjalani kehidupan untuk besok dan sepuluh tahun kedepan.

Sehingga waktu menjalani awal-awal semester perkuliahan saya cukup resah karena hal-hal tersebut. Perkuliahan yang padat dan dilengkapi penduduk kota yang juga padat maka saya membuat tulisan ini. Bermaksud mengisi waktu jam kuliah yang tidak saya ikhlaskan.

Bulan selalu menyombongkan diri kesekian kali.

Menatapnya seperti ingin diberi cerita.

Aku menolak godaan kasur dan jam yang mengatur hidup besok.

Dia bercerita tentang hari-hari dimana semua orang bersembunyi dibalik dinding dengan pintu yang engselnya baru diganti.

Anak-anak bersekolah dengan raut muka beragam dengan bahu yang bongkok, dan mahasiswa dengan kepala yang menunduk.

Televisi siang dengan siaran penuh kontroversi dan demonstrasi penuh aksi. Menjadi bahasan waktu istirahat yang meminum kopi, yang hanya bisa berkomentar namun pasif akan keadaan.

Diriku tidaklah hari-hari yang diharapkan.

Diterkam dengan aktifitas, dan diracun oleh sifat-sifat.

Berbeda dengan malam, sebagai tempat mengadu dari bahagia dan kelam.

Sendiri, diam, dan gelap.

Dari pion kemudian raja untuk diri sendiri.

Orang-orang berjalan kaki, dan membeli makanan mahal untuk modal tidur nanti.

Berkumpul dan tertawa setelah lepas dari tahanan penjara.

Dan bertemu kekasih dan saling bertukar cerita.

Orang-orang kembali menjadi dirinya sendiri, seperti anak kecil, cengeng dan tak bisa berbohong.

Mengadu kepada bulan dan berbinar kepada bintang.

Malam diperuntukkan bagi mereka yang lelah dan pelamun.

Merenung dan menempa diri jauh lebih tajam.

SayHiiDay, 2016.

Tulisan ini kembali saya temukan tahun 2018, dan sekarang menjalani semester enam. Tidak terasa bahwa saya sudah menjalani perantauan saya yang cukup melelahkan ini selama dua tahun lebih dan mudah-mudahan selesai pada tahun ini. Saya selalu hidup diantara ketidak sukaan saya, dan mungkin anda juga begitu karena mungkin semua manusia ditempa untuk menjadi apa yang mereka ditakdirkan, dan saya mempercayai itu. Sehingga jika saya tidak menjadi penulis, mungkin akan menjadi petani, atau petani yang berprofesi sampingan menjadi penulis. Karena saya percaya semua manusia juga berhak berusaha untuk menjadi apa yang mereka inginkan namun jangan terlalu dipaksakan tetapi banyak dari mereka suka melupakannya, dan saya menolak seperti itu.

Saya sering mendokumentasi kehidupan saya lewat tulisan, bukan dari foto dan video yang hanya berlaku lima belas detik di social media. Karena lewat tulisan saya bisa mendeskripsikan momen dan berlaku hingga masa ke masa dan mungkin menginspirasi yang lainnya.

Saya mengharapkan anda juga seperti itu.

Bogor, 2018.

Add a comment

Related posts:

Apple Watch UX Observations

The process of setting up the watch is typically Apple, but the process of taking ownership from another person can be complicated if the watch has not been untethered in close proximity using the ..

A Platform to Benefit All Of Crypto

GoByte Pay is a web (and soon mobile) platform with a rich user interface and powerful functionality that will allow merchants and service providers to accept cryptocurrency payments. We started this…

What is AI?

Businesses succeed by using AI in many ways. Whether that is Amazon growing revenue with personalized product pitches, or UPS routing drivers efficiently to minimize costs, the bottom line is that AI…